Maros, Fokustime.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros makin gaspol mengusut dugaan penyimpangan pembayaran tenaga kerja outsourcing di Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKASS). Belum lama diselidiki, kasus ini langsung naik ke tahap penyidikan, tanda kalau ada indikasi kuat pelanggaran yang terjadi.
“Sudah kita tingkatkan ke tahap penyidikan,” ujar Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Maros, Sulfikar, waktu ditanya wartawan, Kamis (27/2/2025).
Laporan soal dugaan ini masuk ke Kejari Maros sejak Oktober 2024. Setelah ditelusuri, akhirnya ada bukti awal yang cukup buat bawa kasus ini ke penyidikan per Februari 2025.
Menurut Sulfikar, kasus ini terkait pembayaran tenaga kerja outsourcing di BPKASS selama tahun 2022 dan 2023. “Kami tengah mendalami indikasi penyimpangan terkait pembayaran tenaga kerja outsourcing di Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan untuk periode 2022 dan 2023,” jelasnya.
Dari tahap penyelidikan, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa, mulai dari pekerja outsourcing sampai perwakilan dari BPKASS. “Beberapa saksi, baik dari pekerja maupun pihak balai kereta, sudah kami mintai keterangan,” beber Sulfikar.
Sekarang, masuk tahap penyidikan, Kejari Maros bakal lanjut panggil saksi buat menguatkan bukti-bukti yang ada. “Minggu depan kita rencana panggil lagi saksi biar makin jelas arah kasus ini,” tambahnya.
Tokoh pemuda masyarakat Maros, Abdul Aziz HT, angkat jempol atas gerak cepat Kejari Maros. “Kami sangat mendukung upaya Kejari Maros dalam menegakkan hukum, apalagi ini menyangkut hak-hak tenaga kerja. Semoga proses penyidikan berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi semua pihak,” ujarnya.
Aziz juga berharap agar kasus-kasus lain yang tengah diusut oleh Kejari Maros bisa segera mendapatkan kejelasan. “Bukan cuma kasus ini, tapi juga kasus-kasus lain yang masih berjalan, semoga bisa segera tuntas biar masyarakat bisa melihat keadilan benar-benar ditegakkan,” tutupnya.(Lallygeger)
