PLN

PLN Hadirkan Harapan di Pulau Samalona, Sinar Terang dari SuperSUN untuk Pariwisata Hijau Berkelanjutan

×

PLN Hadirkan Harapan di Pulau Samalona, Sinar Terang dari SuperSUN untuk Pariwisata Hijau Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman kanan), General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah (kedua dari kiri), Walikota Makassar, Munafri Arifuddin (ketiga dari kanan), dan Manager PLN UP2K Sulsel, Ruli Rizaluddin (kiri) saat menyalakan listrik desa dari inovasi SuperSUN secara simbolis di Pulau Samalona pada Jumat (24/10). Pada kesempatan tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Kota Makassar melaksanakan penyalaan program listrik 80 desa yang tersebar 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan dengan total pemasangan SuperSUN di 1.486 titik yang salah satunya terletak di Pulau Samalona.

Fokustime.id – Makassar, 24 Oktober 2025 – Cakrawala sore itu dihiasi cahaya mentari yang perlahan tenggelam di ufuk barat Pulau Samalona. Di antara desiran ombak dan tawa anak-anak yang bermain di tepi pantai, tampak deretan panel surya berkilau memantulkan sinar senja. Dahulu, raungan genset kerap terdengar di pulau kecil nan eksotis yang berada dalam gugusan Kepulauan Spermonde, Kota Makassar. Namun berkat inovasi SuperSUN dari PT PLN (Persero), kini masyarakat resmi menikmati keheningan listrik ramah lingkungan.

Sebanyak 20 rumah tangga di Pulau Samalona kini telah teraliri listrik SuperSUN. Pulau Samalona merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di lepas pantai barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota, pulau ini dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan laut menggunakan perahu dari dermaga atau pelabuhan kecil di pesisir Kota Makassar.

Dengan luas sekitar 2,3 hektare, Pulau Samalona dikelilingi pasir putih halus, air laut jernih bergradasi biru toska, dan terumbu karang yang masih terjaga, menjadikannya destinasi wisata bahari populer berkat keindahan alamnya yang menawan. Selain itu, keindahan bawah lautnya juga menjadikan Pulau Samalona salah satu spot snorkeling dan _diving_ terbaik di Kota Makassar, dengan aneka biota laut seperti ikan hias, karang warna-warni, dan penyu laut yang kerap terlihat.

Dengan potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata berkelanjutan, pulau tersebut dihuni oleh 41 warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pengelola _homestay_ dan nelayan. Kehadiran listrik bersih dari inovasi SuperSUN PLN kini membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pulau.

SuperSUN sendiri merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan _Battery Energy Storage System_ (BESS), yang menghadirkan listrik di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau jaringan konvensional. Dengan sistem penyimpanan energi berbasis baterai, listrik di Pulau Samalona kini menyala 24 jam tanpa henti, menggantikan pasokan sebelumnya yang terbatas dan bergantung pada genset berbahan bakar minyak.

Warga Pulau Samalona, Kamaruddin, menjelaskan bahwa dengan adanya listrik PLN, warga dapat menghemat biaya operasional hingga 88 persen untuk usaha wisatanya, yaitu _homestay_. Sebelum hadirnya listrik PLN, warga yang kebanyakan berprofesi di bidang pariwisata mengandalkan genset dan menghabiskan sekitar 180 liter bahan bakar minyak (BBM) per bulan — itu pun hanya digunakan pada malam hari. Dengan harga BBM sekitar Rp15 ribu per liter, warga mengeluarkan biaya sekitar Rp2,7 juta per bulan.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Setelah hadirnya listrik PLN dari inovasi SuperSUN, rata-rata kami hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu per bulan atau menghemat hingga 88 persen. Selain itu, kami juga bisa menikmati listrik 24 jam untuk kegiatan lainnya seperti mengaji dan anak-anak belajar di malam hari,” ujar Kamaruddin.

Ia menambahkan, listrik bersih PLN sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi kenyamanan wisatawan. “Jika genset menyala, suara menjadi sangat bising dan menimbulkan polusi di malam hari. Dengan hasil penghematan biaya operasional, saya juga berencana mengembangkan dan merenovasi homestay,” katanya.

Tercatat sejak listrik PLN beroperasi 24 jam pada Agustus 2025, terjadi peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Samalona. Sebelumnya hanya rata-rata 800 wisatawan per bulan, kini meningkat menjadi sekitar 1.000 wisatawan per bulan.

Dalam momen penyalaan listrik desa yang dilaksanakan secara simbolis di Pulau Samalona pada Jumat (24/10), Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut mengapresiasi sumbangsih PLN dalam melistriki hingga ke pelosok. Pada kesempatan tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan penyalaan program listrik di 80 desa yang tersebar di 11 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan total pemasangan SuperSUN di 1.486 titik — salah satunya di Pulau Samalona.

“Walaupun dihadapkan dengan tantangan, melistriki daerah terpencil adalah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan. Alhamdulillah, dalam momentum HUT Sulsel ke-365 ini, wilayah yang selama ini listriknya terbatas kini telah diterangi berkat kerja keras banyak pihak dan kehadiran teknologi ramah lingkungan, yaitu SuperSUN dari PLN,” kata Sudirman.

“Ini bukan sekadar soal listrik, tapi soal keadilan energi. Kami bersyukur dan bangga bisa menghadirkan terang bagi saudara-saudara kita di pelosok Sulawesi Selatan. Terima kasih kepada seluruh tim, khususnya PLN, atas komitmen dan inovasinya untuk menerangi negeri,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, juga mengucapkan terima kasih atas inisiasi PLN melalui inovasi SuperSUN dalam melistriki kepulauan. “Kami optimis program ini bisa menyentuh pulau-pulau lainnya, karena untuk memberikan kesejahteraan dibutuhkan listrik. Alhamdulillah, Pulau Samalona menjadi percontohan. Dengan hadirnya listrik PLN tentu bisa memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya listrik masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi untuk menambah penghasilan,” ujar Munafri.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menyampaikan komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T. “SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami tidak hanya membawa cahaya, tapi juga harapan. SuperSUN dirancang agar masyarakat kepulauan bisa mandiri energi dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mendukung pariwisata hijau yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan,” kata Edyansyah.

Edyansyah menambahkan bahwa listrik sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat, tim PLN berhasil menyeberangi laut dari Kota Makassar ke Pulau Samalona dengan mengangkut material berbobot hingga 100 kilogram (kg) per unit. Tak jarang, petugas PLN juga dihadapkan pada cuaca yang kurang bersahabat dan ombak besar. Namun semua itu tidak menyurutkan semangat PLN dalam melistriki Pulau Samalona.
“Dengan adanya listrik, warga di sini dapat memaksimalkan potensi wisatanya. Nelayan juga dapat menggunakan kulkas untuk menyimpan ikan. Hasil tangkapan lebih awet, pengunjung meningkat, dan otomatis perekonomian menjadi lebih baik,” jelasnya.

Bagi warga setempat, kehadiran listrik berkelanjutan ini bukan sekadar penerangan, tetapi harapan baru bagi kehidupan dan ekonomi pulau wisata tersebut. Aktivitas UMKM seperti _homestay_, warung makan, hingga penyewaan alat _snorkeling_ kini bisa berjalan tanpa batas waktu.

Hingga September 2025, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99 persen. Selain itu, sebanyak 1.486 unit SuperSUN di 80 desa telah terpasang di Sulawesi Selatan, membawa perubahan nyata bagi masyarakat — mulai dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru. Hal ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap prinsip _Environmental, Social, and Governance_ (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

(Umar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *