Daerah

Akses Houling Dipalang, Tiga Hari Aktivitas PT. TAS di Torete Terhenti

×

Akses Houling Dipalang, Tiga Hari Aktivitas PT. TAS di Torete Terhenti

Sebarkan artikel ini

 

Morowali, fokustime.id – Sudah tiga hari aktivitas houling PT. Teknik Alum Service (TAS) terhenti, akibat aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat desa Torete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, sejak minggu sampai selasa, 12-14 Oktober 2025.

Aksi spontanitas pemalangan akses jalan houling PT. TAS di badan jalan nasional trans sulawesi yang dilakukan masyarakat Torete dipicu terjadi aktivitas penggusuran lahan mangrove areal penggunaan lain dan lahan pribadi masyarakat yang saat ini persoalannya tengah berpolemik.

Menurut Firna salah seorang tokoh perempuan di desa Torete, bahwa penyebab utama dari awal hingga berpolemik adalah kurangnya transparansi dan sosialisasi dari pihak perusahaan maupun pemerintah dalam agenda rencana pembebasan lahan tersebut.

Makanya, sampai muncul indikasi penyelewengan dana pembebasan lahan mangrove aset desa dan lahan pribadi masyarakat yang belum kunjung ada penyelesaian sampai saat ini.

Hingga kemudian, diketahui oleh masyarakat, bahwa pihak perusahaan PT. TAS sudah melakukan aktivitas dengan melakukan penggusuran lahan secara diam-diam tanpa sosialisasi kepada masyarakat.

Disisi lain, tambah Arlan, pernyataan pihak perusahaan yang menyebut, jika pihak perusahan sudah memberikan dana kompensasi lahan aset desa dan lahan pribadi masyarakat melalui Ridwan selaku Kades, sebaiknya tidak dijadikan alibi pembenaran.

Pasalnya, tindakan tidak transparan dari kedua belah pihak. Baik pihak perusahaan maupun Kades Torete saat itu, kami patut curiga kalau dalam perjalanannya ini ada kong-kalingkong.

Indikasi SKT fiktif, pengiriman dana pembebesan lahan lewat rekening pribadi tanpa sepengetahuan masyarakat saat itu, hingga luasan mangrove yang lebih dari luasan yang terpublikasikan mencuat.

“Makanya, tidak bisa lepas kecurigaan masyarakat kalau dalam proses ini, banyak pihak terlibat dan mengambil keuntungan didalamnya,” beber Arlan.

Sementara itu, dalam video yang beredar menanggapi aksi dan tuntutan masyarakat Torete, Wakil Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. TAS, Matius yang mendatangi lokasi aksi menyebut, Ia akan memberikan kejelasan setelah nanti ada Kapolsek datang kesini untuk mengatur ketertiban. “Jangan sampai lain yang ditanyakan, lain yang saya jawab,” ucapnya.

Ketika salah seorang wartawan mempertanyakan dasar aktivitas penggusuran lahan mangrove tanpa sepengetahuan masyarakat, pihaknya tidak ingin banyak memberikan komentar. “Nanti saja pak,” ujarnya singkat.

(Umar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *